Ari, (gitaris PADI) kembali terjerat Narkoba



Ari Tri Sosianto hanya bisa pasrah saat dini hari tadi, Kamis (22/1) ditangkap dan digiring ke Mapolres Jakarta Selatan. Ia diamankan dengan barang bukti berupa satu paket sabu, alat bong, alumunium foil, dan korek api. Urinenya positif metafetamin dan amfetamin.

Ari ditangkap di studio musik, Jalan Matahari Raya, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan. "Pengakuan yang bersangkutan, ia merupakan gitaris grup band Padi," kata Hando Wibowo, Kasat Narkoba Polres Jaksel, menerangkan.

Bukan hanya personel, Ari termasuk penggagas grup band asal Surabaya itu. Bersama Satrio Yudi Wahono alias Piyu, Rindra Risyanto Noor, Andi Fadly Arifuddin alias Fadly, dan Surendro Prasetyo alias Yoyo, ia membentuk Padi pada 8 April 1997. Kelimanya masih mahasiswa kala itu.

Mereka merupakan mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya yang mencintai bermusik. Ari dan kawan-kawan kemudian menyatu di bawah band bernama Soda. Tak lama, band itu berganti nama menjadi Padi. Yoyo sang penggebuk drum yang melontarkannya.

Harapannya seperti filosofi padi, yang semakin berisi, semakin merunduk. Padi juga diibaratkan sebagai makanan pengisi perut semua orang. Ia pun lambang kesejahteraan.
Kian tahun, Padi memang kian berisi. Ditolak oleh beberapa perusahaan rekaman besar tidak membuatnya gentar. Kelima mahasiswa itu membuat demo lagu, lalu mengantar sendiri ke Jakarta.
"Pernah merasakan tidur di sambungan kereta api karena kehabisan tiket, dan juga pernah merasakan makan nasi basi karena sewaktu beli nasi bungkus di kereta ternyata dapatnya yang sudah basi, tapi karena sudah kelaparan akhirnya di makan bagian nasi yang belum basi," demikian tertulis di situs resmi Padi.
Kelamaan, mereka dilirik perusahaan rekaman besar, Sony Music Indonesia. Lagu Sobat yang dinyanyikan Fadly dengan suara serak dan berat, ternyata melejit. Padi kemudian punya Begitu Indah, Demi Cinta, Mahadewi, dan lain-lainnya.
Mereka merilis album pertama, Lain Dunia tahun 1999. Album kedua, Sesuatu yang Tertunda, menyusul tahun 2001. Ia langsung terjual 450 ribu kopi. Lagu andalannya melegenda sepanjang masa: Kasih Tak Sampai. Setelah itu, Padi merilis album tahun 2004 dan 2005.

Sayang, perjalanan karier Padi mentok di tahun 2007. Mereka memutuskan vakum. Piyu sibuk dengan proyek solo. Rindra, Fadly, dan Yoyo memutuskan tetap bersama dalam grup band Musikimia. Ari, tak terdengar kabarnya.

Padi yang seharusnya merunduk saat berisi, ternyata justru sebaliknya. Menurut Sundari Marzuki, perwakilan Sony Music Indonesia, personel Padi punya gaya hidup yang berbeda setelah kondang. "Apa pun yang terjadi itu pilihan personal mereka," katanya.

"Narkoba mungkin sudah jadi bagian dari lifestyle, sekalipun berisiko."

Berbagai kasus pun sempat menghantam Padi yang pernah menjadi idola masyarakat Indonesia. Salah satunya, Yoyo yang terjerat kasus narkoba sekitar tahun 2011. Ia sampai ditahan, namun akhirnya keluar dan kembali berkarya.

Piyu, di luar dua buku gemilang yang ia terbitkan, pernah juga diserang konflik rumah tangga. Istrinya, Anastasia Florina Limasnax, dikabarkan menghilang. Kasus itu mencatut nama pengusaha, Adiguna Sutowo, yang disebut-sebut menjadi selingkuhan Flo. Sempat memanas, kasus itu akhirnya meredup dengan sendirinya.

Kini, giliran Ari yang terkena masalah. Padahal pria 40 tahun itu dikenal cukup pendiam. Jarang terdengar kabar dari pria yang mengaku mengidolakan mantan Presiden Soeharto itu. Yang jelas Ari dahulu pernah bercita-cita menjadi anggota militer.

Entah apa yang membuat impiannya kandas. Pria kelahiran Bogor, 11 September 1974 itu lebih memilih musik sebagai jalan hidupnya. Kini, Ari, atau akrab juga disapa Homer yang memiliki dua anak itu, harus mendekam di Polres Jaksel atas perbuatan menyalahgunakan obat terlarang.

Posting Komentar